Aher Minta Petani Kopi Juara Dunia Mandiri Tanpa Pihak Ketiga

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan

Bandung (22/4) - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) meminta petani kopi juara dunia asal Jawa Barat kian mandiri dan meneguhkan skema bisnisnya.

Dengan cara demikian, kata dia, petani kopi-lah yang pertama menikmati booming speciality coffee jenis Java Preanger. Bukan pihak ketiga, apalagi tengkulak, yang ditenggarai masih dominan menikmati ledakan harga komoditas tersebut.

Hal ini Aher tekankan ketika menerima kunjungan pengembang kopi asal Jawa Barat yang mengembangkan enam kopi juara dunia di halaman belakang Gedung Pakuan, Kamis (21/4/2016) pagi.

"Bersatu terus, saling meneguhkan sesama petani agar harga tak mudah dipermainkan. Dengan bersatu, petani bisa saling bantu, jangan malah mudah diijon para tengkulak ketika ada kendala finansial," kata Aher.

Menurut Aher, secara umum, petani kopi di Jabar tengah dalam gairah bertanam dalam beberapa tahun terakhir. Ini terjadi karena adanya kenaikan permintaan sekaligus rekognisi kualitas pada jenis kopi asal Jawa Barat tersebut. Peraihan enam juara dalam ajang SCAA kian meneguhkan citarasa kopi asal Jawa Barat di tingkat nasional, regional, hingga global.

"Petani kopi di Jawa Barat baru saja dinobatkan enam juara dalam kompetisi speciality coffee tadi di Atlanta, Amerika Serikat. Juara kesatu dari Gunung Puntang, Jawa Barat," katanya.

Menurut dia, pencapaian tersebut juga menciptakan efek rebound terhadap bibit kopi Jawa Barat yang sempat terpuruk namun naik daun beberapa tahun terakhir.

Aher mengatakan Java Preanger menonjol karena menjadi kopi yang bibitnya langsung dibawa dari induk terbaik di Kenya tanpa tersebar dulu di lokasi lainnya. Sementara kopi jenis lain dari provinsi di luar Jawa Barat sempat tersebar dulu sebelum dibudidayakan di daerahnya.

"Itu membuat cita rasanya sudah tidak otentik lagi khas Kenya karena sempat ditanam dulu. Java Preanger diburu karena otentik sehingga harganya sekarang bisa Rp200 ribu per kg di Indonesia dan Rp600 ribu per kg kalau harga ekspor," ungkapnya.

Menurut Aher, lonjakan tersebut menggugah kebijakan Pemprov Jawa Barat. Karenanya, dalam dua tahun terakhir, sudah ribuan bibit diberikan pemprov kepada para pembudidaya lahan perkebunan di provinsi tersebut.

Kopi Gunung Puntang dinobatkan sebagai juara dalam SCAA Expo yang dikunjungi sekitar 12.000 para pemangku kepentingan kopi dari seluruh dunia.